Membongkar Konsorsium 303 Tugas Utama Kapolri Sigit

Jakarta, Kliknusantara.co – Komitmen Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo membuka ruang kritik, menerima masukan dan aspirasi masyarakat sebagaimana disampaikan pada acara “Setapak Perubahan Polri” di Gedung Tribrata, 22 Juni 2022 kenyataanya konsisten dan patut dipercaya.
Hal ini terbukti dari pengungkapan tragedi “tewasnya Brigadir J”. Demikian ditegaskan oleh Hasanuddin
Koordinator SIAGA 98.
“Jika saja Kapolri tidak menerima kritik dan masukan dari masyarakat, bisa jadi penyelidikan dan penyidikan terkait tewasnya Brigadir J akan gelap, tidak terungkap secara terang benderang seperti saat ini,” kata Hasanuddin dalam keterangan persnya yang diterima Kliknusantara pada Selasa (23/8/2022).
Pada pengungkapan peristiwa ini, pihaknya, mengapresiasi. “Kita tunggu kerja kejaksaan dan proses pengadilan sebagai tempat menemukan kebenaran dan keadilan hukum,” kata Hasanuddin.
Dilain itu, imbuhnya, telah berkembang informasi baru terkait adanya “Konsorsium 303” seputar Irjen Pol Ferdy Sambo.
“Kami berpendapat Kapolri saatnya fokus membuka kebenaran “konsorsium 303″ dimaksud sebagaimana grafik dan informasinya telah menyebar. Tidak cukup dengan melakukan upaya pemberantasan sebagaimana dilakukan saat ini,” terang Hasanuddin.
Sebab, lanjut Hasanuddin, pemberantasan Judi Online yang saat ini dilakukan, hanya sebagai salah satu menguatkan bahwa judi online tersebut terbukti ada dan menyebar dibeberapa tempat di wilayah hukum polda di Indonesia.
“Saatnya Kapolri membentuk Tim Khusus (Tim Sus) untuk menyelidiki dan mengklarifikasi keterkaitan Judi Online saat ini dengan apa yang disebut “Konsorsium 303″. Tanpa dilakukan penyelidikan khusus, maka upaya penindakan saat ini tidak akan menyentuh akar penindakan Judi Online, melainkan lips service semata, untuk mengesankan Polri sudah menindak,” tegas Hasanuddin.
Bagaimanapun, lanjutnya, informasi dan data tersebut telah menyebar, dan bahkan dibicarakan di forum resmi (DPR) dan demikian juga oleh Menkopolhukam.
“Kapolri harus segera membentuk tim ini. Kami berpendapat, Kapolri harus mempertimbangkan serius terkait pembentukan Tim Ini, dengan juga melibatkan ASN Polri (Novel Baswedan dkk) dalam bagian Tim Khusus,” harap Hasanuddin. Sebab, Judi Online tidak semata berpredicate crime perjudian, melainkan juga ada unsur penyuapan (sebagaimana daftar nama-nama keterlibatan pejabat Polri di Konsorsium 303), ada unsur Tindak Pidana Pencucian Uang.
Dia juga menandaskan, hal ini kejadian luar biasa, bagian dari kejahatan kerah putih (white colour crime) yang terorganisir. Pasalnya, Novel Baswedan dkk memiliki pengalaman, keahlian dan kapasitas untuk menbuka peristiwa ini secara kredibel.
“Kami percaya, Kapolri dapat dan mampu membentuk Tim Ini, sebagai pejabat tertinggi di Kepolisian, tentu Kapolri tidak memiliki masalah psyco hierarchies dan atau jika tidak terlibat maka tidak akan memiliki masalah konflik kepentingan dalam pengungkapan kebenaran apa yang beredar mengenai “Konsorsium 303″. Jangan sampai, relasi kekuasaan dan politik diduga dikendalikan oleh oligarki, dan nyatanya malah oleh sebuah Konsorsium Judi (303),” terang Hasanuddin.